"Iya, iya kamu masih bisa kok bekerja. Aku kan cuma menawarkan. Kalau kamu mau, kamu boleh berhenti kerja atau masih bekerja disana. Aku tidak melarang. Aku hanya meminta kamu untuk menyimpan buku itu saja," rayunya gelagapan.
"Aku gak butuh dan gak mau ini, Mas! Aku masih bisa cari uang sendiri. Kamu gak ada kewajiban menafkahi perempuan yang bukan apa-apamu?" ucapku sudah mulai banjir mata ini.
"Jangan bilang begitu. Okey, kalau kamu gak mau, kamu simpan saja ya? itu tabunganku deh kalau gitu. Kalau sudah menikah kau bisa berikan kepadaku. Okey? Aku hanya berlatih agar tidak boros saja. Sebagian aku simpan disitu," rayunya.
"Aku tidak mau menyimpan yang bukan milikku. Mamamu saja suruh simpankan." Aku taruh kembali pemberiannya itu diatas meja, aku sama sekali tak membuka tabungan itu, jadi aku tak tahu isinya dan tak mau tahu juga.