Setelah dokter berteriak, "Lahir!" kemudian disusul dengan ditariknya kepala sang jabang bayi begitu Reiko berhasil mendorong sekuat tenaga dengan mengejan keras sehingga kepala bayinya bisa keluar melewati jalan lahir.
Mata Nathan Ryuu membelalak takjub sekaligus terharu. Dia menyaksikan semua proses kelahiran anaknya detik demi detik, sungguh fantastis dan susah terdeskripsikan.
Ternyata seperti inilah keajaiban semesta, dia menyaksikan sendiri dengan matanya menyebabkan dia ingin menangis bahagia menjadi saksi mata akan keagungan pencipta terhadap umatnya.
"Tuan, Nyonya, anak Anda sekalian sudah lahir." Ternyata anaknya sudah di gendongan dokter dan sudah diusap darah yang ada di sana sehingga lebih bersih.
Nathan Ryuu termangu sejenak sebelum akhirnya dia tersadar akan lamunan mendalamnya dan menerima anak itu.
"Berikan padaku." Tangan Nathan Ryuu diulurkan ke dokter, meminta anaknya.