Ketika malam tiba, karena Ronin tak bisa menahan rasa tanda tanya besar di hatinya setelah dia hanya diam saja selama minggu-minggu belakangan ini, dia pun menghubungi Rurika lebih dahulu. Padahal, dulu Rurika sudah berpesan agar Ronin tak boleh yang pertama menghubungi gadis itu dan harus menunggu Rurika saja.
Namun, kini Ronin tak ingin sekedar menunggu saja dan hendak mencari jawaban dari segala pertanyaan yang terus memenuhi otaknya.
Dia harus tahu, ada apa dengan Rurika. Dan juga … ingin mengetahui apakah selama ini, hanya dia saja yang memiliki rasa cinta? Bagaimana dengan gadis itu? Apakah dia bertepuk sebelah tangan mengenai ini?
Di tempat lain, Rurika menatap layar ponselnya dan mendapati satu pesan masuk. Ketika dia buka, itu dari Ronin. Dia segera saja mengalami dilema. Terutama ketika di sana, Ronin menginginkan sebuah pertemuan antara mereka berdua saja.