"Sekarang, poin untuk vocal." Naoko melihat lagi ke tablet usai dia mengumumkan hasil evaluasi dance.
"Poin untuk Tami … 9,1."
"Wuaahh …." Keempat gadis mendesah keras untuk Tami dan Reiko mengacungkan ibu jari ke arahnya. Ia mengakui suara Tami memang bagus.
"Poin Aoi … 8,5."
"Reiko … poinmu 9,4."
"Hebat!" Aoi memuji hasil poin vocal Reiko, diiringi desah kagum dari Tami dan Yuka.
"Ayuka … 8,7."
"Rurika … poinnya adalah 9,2."
"Poinku hanya 9,2?" Rurika segera bertanya usai poin dia disebutkan.
"Kenapa? Apa kau tidak puas?" tanya Naoko.
"Tidak mungkin poinku ada di bawah dia." Rurika menunjuk ke Reiko.
"Hei! Di atas langit masih ada galaksi, mengerti?" Aoi lekas menanggapi Rurika. Dia sudah siap ribut dengan si tuan putri jika tidak segera dihentikan Tami dan Maida juga.
"Kalau kau tidak puas dengan hasil ini, maka … berusahalah lebih keras di evaluasi mendatang." Naoko santai saja menanggapi Rurika. Dia masih mengingat gadis yang terlalu congkak itu.