Di waktu gelap saat itu, Eiji kembali membangun sebuah dinding penghalang agar mereka bisa leluasa berbaring dan mengistirahatkan diri mereka, setelah sebelumnya mereka berlari setelah mengganggu si wanita api. Pandangan Eiji sesekali menoleh menatap Angga yang berbaring di sebrang sana, dan ia menjadi semakin percaya jika kali ini ia menemukan seseorang yang setidaknya bisa berteman dengannya di dalam labirin ini untuk mempertahankan kewarasannya. Eiji menganggukkan kepalanya setelah yakin kemudian ia pun berbaring di tempatnya untuk tertidur.
"Matakuu!!! AAAAAAA …. Mataku!!" sebuah jeritan itu, membuat Eiji dan juga Angga terbangun dengan segera karena suara yang mereka dengar begitu jelas saat itu.
Pandangan Angga kini menoleh menatap Eiji yang kini menolehkan pandangannya ke arah samping kanan dari Eiji, yang kini membuat Angga menoleh ke belakang karena ia memunggungi asal suara saat itu.