Pagi itu, sifat Eiji berbeda dari pagi yang biasanya. Ia menjadi lebih diam dari yang sebelumnya yang tentu saja disadari oleh Shuta dan juga Shirao yang menjadi cukup kebingungan menghadapi Eiji saat ini. Secara kebetulan, pagi itu mata pelajaran yang mereka hadapi tidak berjalan dengan semestinya karena guru yang mengajar mengalami kendala di dalam perjalanannya menuju ke sekolah, yang pada akhirnya mereka hanya diberi sebuah tugas untuk mengerjakan beberapa soal yang telah diberikan.
Tidak seperti Eiji yang biasanya, ia tidak langsung mengerjakan tugas melainkan melamun menatap indahnya langit biru yang membentang dengan luas di angkasa.