Hilman sudah berkali-kali menghubungi Laila setelah ponselnya dicharger. Namun belum saja pesan itu dibaca. Padahal sudah ada centang dua. Sedangkan sudah berkali-kali dirinya memanggil suara pada Laila. Tapi tetap saja, tidak ada balasan dari sang istri.
"Huh, kenapa Laila begitu kepadaku? Harusnya dia tidak seperti ini. Tidak seharusnya juga aku yang mengeluarkan kata-kata itu. Kenapa juga Laila yang nggak seperti biasanya? Laila yang tenang dan sabar menghadapi semuanya. Laila yang mengerti apa yang harus ia lakukan. Apa aku terlalu keras kepadanya? Sehingga untuk wanita seperti Laila, aku harus kehilangan jejaknya?"
"Sabar, Mas. Kamu coba saja lagi!" ungkap Eva, memberi semangat pada suaminya itu. Hari semakin malam, mereka tidak bisa berbuat apapun lagi. "Ayo, Mas. Kamu coba saja lagi! Kalau nggak berhasil juga, kita lanjutkan besok."
