"Kenapa kau bilang padaku kalau kamu masih single?" tanya Revan kepada Laila. Ia semakin dekat karena ia mengira kalau yang dikatakan oleh pria itu adalah kebohongan. "Apakah kalian mencoba menipuku?"
Walau terkejut sejenak, ia berpikir dengan cepat, tidak mungkin perempuan yang masih muda seperti Laila sudah menikah. Ia juga melihat wajah Hilman yang sudah tidak seperti masih muda.
Bukhh! Sebuah pukulan telak mengenai perut Revan. Belum sampai di situ, sebuah tendangan mendarat di pelipis pemuda itu. Revan tersungkur ke lantai dengan menahan sakit.
"Hei, kau akan menerima balasannya! Saya akan bawa ini ke meja hijau, atas pencemaran nama baik dan tindak kekerasan anda, yah!" ancam Revan yang emosi dengan perlakuan Hilman kepadanya.
"Oh, baiklah ... kalau begitu, akan kuberikan tambahan lagi!" Hilman memegang kaos Revan dan mengangkat tubuhnya. Langsung Hilman berikan bogeman keras di perutnya.