Ayah Keisha bernama Soeharmin dan ibunya bernama Siti Khoiriyah. Mrereka lahir di kota sama, yaitu Jakarta. Pekerjaan mereka sama-sama PNS. Hidup mereka terjamin lah. Berbeda denganku yang masih berumur enam tahun, saudaraku terpaut selisih dua puluh tahun. Entah kenapa aku paling muda di sini.
Suara tangisan anak bayi begitu kencang. Menangis histeris dalam sebuah ruang persalinan di rumah sakit. Dua suster memotong tali pusarnya dengan hati-hati. Membungkus kain tebal untuk menutupi tubuh mungilnya. Disertai tangisan keras, menggendong seorang bayi pada ibunya dengan hati-hati.
Nama lengkapnya Keisha Pramesti Windsor. Berambut hijau pendek dengan hidung mancung. Mata coklat muda tanpa alis. Bibir tebal dengan wajah bundar, dengan kulit putih semulus susu murni. Pemberian namanya berawal dari keisengan orang tuaku yang mengagumi seseorang di masa lalu pada era raja. "Keisha itu anak yang kuat. Pramesti itu Raja dari para dewa di Pewayangan. Sedangkan Windsor … entahlah."