Jilk dan Nen sedang berburu rusa. Mereka bersembunyi di semak-semak. Angin meniup dedaunan, membuat pergerakan sedikit lebih lambat dari biasanya. Keduanya melangkahkan kedua kakinya. Pelan tapi pasti, mereka berusaha untuk tidak menimbulkan suara sekecil apapun. Jilk yang mengenakan baju seragam tentara disertai kepangan rambut aneh, memegang pistol laser. Lalu, dia menjinjit kedua kakinya dan selalu menunduk ke tanah. Tidak mengetahui akan ada jebakan menanti. Nen yang pandai dalam mengatasi jebakan, memilih waspada dan menggeledah semua jebakan yang ada. Gadis berambut pendek disertai bekas luka pada pipi terus mencari. Sorot matanya tidak lepas pernah lepas dari sana.
"Bagaimana, Nen?" tanya Jilk
Nen menggeleng pelan. Untuk saat ini, dia bermaksud mengakhiri mencari jebakan. Melanjutkan apa yang seharusnya dilakukan bersama sebelumnya.
"Sayang sekali. Kemungkinan kita makan ikan lagi," ucap Jilk pasrah.
"Ikan lagi? Yang benar saja!" keluh Nen.