Yusuf Karamanli tidak ingin kehilangan momentum berharga saat dirinya bertemu Kaisar Erwin Torquis. Apalagi, Yusuf selaku Pasha juga memiliki derajat yang sama dengannya. Dia memacu kudanya. Ikut bersama dua pengawal setia, Saamir al-Fares dan Haazim el-Maroun. Sedangkan Arhab al-Harroun ditempatkan sebagai komandan pasukan. Menggantikan posisi dirinya apabila beliau bertemu dengan Kaisar Erwin.
Di samping itu, Saamir al-Fares dan Haazim el-Maroun memiliki teknik kavaleri dan memanah yang cukup terampil. Sehingga mereka bisa melindungi Pasha Yusuf dalam bahaya.
Semakin memacu kudanya, semakin tidak tenang hati yang Yusuf rasakan. Beliau terus kepikiran mengenai langkah selanjutnya dan pertemuan nantinya.