Florensia terus mengayunkan pedangnya tanpa henti. Dia tidak akan berhenti sampai laki-laki berseragam putih mati di tangannya.
Sesuai perkataannya, Longsword miliknya mengeluarkan pasir dari tanah. Lalu mengarahkan serangan pada Florensia. Kaki kanan bergeser ke samping. Menebasnya dengan kobaran api berbentuk sabit. Sebuah pasir berbentuk perisai, melindungi laki-laki berseragam putih. Florensia terkejut dengan pertahanan yang begitu kuat. Dia membatalkan api sihirnya, menyerangnya dari arah kiri. Ayunan pedang Florensia ditepis oleh Longsword laki-laki berseragam putih. Saat itulah, serangan balasan dimulai. Pukulan dari perut hingga kedua bahu mengenai Florensia. Batuk berdahak berupa air liur, keluar dari kerongkongan.
Namun Florensia mencengkram lengan kanan laki-laki berseragam putih. Menendangnya dari samping kanan dengan putus asa.
"Sialan kau!"
"Itu pasti sakit, bukan?" kata Florensia menyeringai.