Upacara doa telah disemayamkan. Para ksatria duduk berlutut. Mendengarkan sebuah khotbah dari salah satu pastor. Berlokasi di lapangan wilayah Forum Rome, mereka mendengarkan secara seksama mengenai kematian. Sementara itu, Valerico memilih di depan, duduk di kursi sofa berwarna merah. Mendengarkan sambil menundukkan kepala. Tidak ada satupun yang menemui beliau lantaran keadaan berduka. Begitu juga dengan Stefanio. Pria itu lebih banyak membisu. Jika salah satu lawan bicaranya berbicara, Stefanio mengucapkan secara singkat. Di belakangnya, para ksatria tertunduk lesu. Mereka tidak percaya, bahwa Rafaella telah pergi untuk selamanya.
Dalam lubuk hatinya, Miranti yakin semua ksatria pasti menyalahkan atas kematian yang dialami dia.
"Tanpa kalian mengatakannya, aku sudah tahu."
"Apa? Apa yang kau bicarakan?" tanya Teressa.
"Bukan apa-apa," gumam Miranti pelan.