Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Hati Kristal Penguasa Pedang Jiwa--°

pavo_95
--
chs / week
--
NOT RATINGS
8.6k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1

  Tit!! Tit!! Tit!! Tit!! Tit!!

  Alarm Museum terus berbunyi, pertanda masalah telah terjadi.

  Diatap inspektur Zen tengah mengejar sumber masalah, Felix sang Pencuri misterius.

  "Sampai jumpa, inspektur! Semoga beruntung lain kali!" Felix melompat ke tangga yang berasal dari kendaraannya.

  "Lain kali kau tak akan bisa lari!!!" Inspektur Zen berteriak kesal dan pergi dari sana.

                                   ...........

  "Lain kali kita pasti bisa menangkapnya, Zen!" Ucap Sely, asisten Inspektur Zen.

  "Keberuntungan selalu membantunya, seakan telah menjadi sahabatnya!" Zen berucap kesal, dan memukul meja dengan kepalannya.

°-- 5 Menit sebelum pencurian terjadi--°

  "Semuanya tetap berjaga, surat peringatannya mengatakan dia akan mencurinya pukul 21:00," Tegas Inspektur Zen.

  40 Polisi menjaga disekeliling "Mawar Blackgold" Yang ditengah ruangan lantai 13, dan sisanya berjaga disekeliling gedung, harta karun yang ditemukan di dekat kerajaan heaven, namun hanya sedikit orang yang bisa menemukannya, setelah pergi dari sana tak ada seorangpun yang dapat mengingat tempat itu lagi, seakan menghilang tanpa jejak.

  Seorang penjelajah berhasil menemukan Tempat itu namun tak dapat mengingat letak Kerajaan tersebut saat kembali dari sana.

  Tepat pukul 21:00, lampu tiba-tiba padam selama beberapa detik kemudian kembali menyala.

  Semuanya tetap pada tempatnya, namun harta karunnya telah hilang dari sana.

  "Hartanya!! Menghilang!!!" Ucap salah satu polisi di sana.

  "Cepat cari, Felix!!!" Semua polisi hampir bergerak, namun Sely tiba-tiba menyuruh mereka berhenti.

  "Berhenti! Menurut perhitungan ku, Felix masih ada disini! Dia menyamar menjadi salah satu dari kita!" Ucap Sely.

  "Benar, semuanya tetap ditempat!", " Tapi siapa dari kita yang merupakan Felix?" Ucap Zen.

  "Yang pasti, salah satu dari polisi disini, karena jumlah mereka banyak jadi pasti mudah baginya untuk menyamar!periksa semua polisi disini!"

  "Aku kan memeriksa toilet mungkin saja dia pergi kesana!" Zen mengangguk kemudian Sely pergi ke toilet.

  Zen berjalan menyusuri satu persatu polisi dari sudut ke sudut.

  "Tidak mungkin,Felix?!" Zen terkejut melihat Felix terikat di tiang sudut dengan mulut yang tertutup lakban.

  Felix menggeleng kuat, dan Felix tiba-tiba berubah menjadi Sely.

  "Sely? Bubuk imaji? Jika ini adalah Sely, maka yang pergi ke toilet, cepat periksa ke toilet!" Zen melepaskan ikatan Sely dan memapahnya berdiri.

  "Saat lampu padam Felix menaburkan bubuk imaji padaku, dan membuat ku berubah menjadi dirinya, dan mengikat ku disudut!"

  "Bagaimana dia bisa menyeret mu ke sudut dan tak ada yang menyadarinya?"

  "Aku merasakan salah seorang polisi membantunya!"

  "Penghianat?!"

  "Lapor, pak! Toilet tersebut kosong," Seorang polisi yang diminta memeriksa toilet, kembali dengan kabar yang membuat Zen semakin kesal.

  "Jika kita tak bisa menangkap Felix, setidaknya partner nya akan membawa kita padanya,cepat mengaku siapa dari kalian yang membantu Felix?!"

  "Ahh lega sekali, kenapa ribut sekali disini?" Felix muncul dari jalan menuju toilet.

  "Apa?! Felix...bagimana mungkin, salah seorang polisi mengatakan kau tidak ada disana?, atau... " Polisi yang diminta memeriksa Felix muncul di belakang Felix.

  "Kau? Kau adalah partner Felix!"

  "Ya, kau cukup pintar menyadari nya inspektur, tapi kau terlambat," Polisi itu melepas penyamarannya, dia adalah Ned, teman dari Felix, namun kadang menjadi musuh bebuyutan.

  "Apa yang kalian tunggu, cepat tangkap mereka berdua!" Zen memerintahkan para Polisi untuk menangkap Felix dan Ned.

  Felix mengangguk memberi isyarat pada Ned, Ned mengerti dan kembali membalasnya dengan anggukan. Mereka berdua berlari ke arah pintu keluar, mereka menyusuri lorong dan mengambil arah yang berlawanan namun satu tujuan, Atap.

°-- Atap Gedung --°

  "Berhenti Felix! Kau sudah tak bisa kabur lagi,"

  "Oh, benarkah? Tapi aku percaya pada keberuntunganku!" Felix berucap bangga dan mengedipkan satu matanya.

  "Tunggu, dimana Ned?" Zen menyadari bahwa Ned tidak ada ditempat itu.

  "Disini! Inspektur!" Ned muncul dengan mengendarai Pesawat berbentuk Ufo yang diameternya kira-kira 20m , cukup luas untuk dijadikan tempat tinggal.

   "Sampai jumpa, inspektur! Semoga beruntung lain kali!" Felix melompat ke tangga yang berasal dari kendaraannya dan terbang menjauh.