Tanpa disadari, satu tahun telah berlalu, saya telah belajar banyak berkat bantuannya.
Ketika saya pindah ke Jakarta karena pekerjaan ayah saya, saya bertemu langsung dengan Tiara-senpai.
Aku terkejut melihat sosok aslinya, bahkan memendam rasa iri dengan apa yang dimilikinya. Dia adalah pemilik perusahaan Online Shop, dia adalah wanita mandiri yang bisa melanjutkan pekerjaan ayahnya. Dia adalah wanita yang sangat didambakan oleh makhluk hidup di dunia ini.
Tapi saat itu, melihatnya menderita karena kehilangan teman-temannya satu per satu, aku tidak bisa membantunya sama sekali. Aku tidak tahu berterima kasih, aku pecundang yang terus bersembunyi di belakangnya, dan aku semakin membenci diriku sendiri.
"Tidak apa-apa, Amanda. Jangan khawatir, aku baik-baik saja."
Dia selalu menyembunyikan kesedihannya, sedangkan aku hanya bisa diam tanpa bisa membantunya sedikit pun.