"Kenapa, Mas Daylon? Kamu terlihat seperti manusia yang baru saja ditipu."
"Amanda..."
Tanpa pikir panjang aku memeluk Amanda dan menangis seperti anak kecil.
"Eh? Kenapa?"
"Kamu tahu saya..."
"Mengapa?"
"Aku telah ditipu."
"Eh?"
Hangat, meski hanya memeluk perutnya, tapi hangat.
Amanda tampak bingung dengan apa yang kulakukan padanya. Dia baru saja datang ke kamarku, tapi aku benar-benar menangis di depannya. Dan dia benar, dia tahu wajahku seperti ditipu.
Mendorongku perlahan, Amanda menatapku dengan wajah ke samping, tampak bingung.
"Kau sudah tertipu, Mas Daylon?"
Aku mengangguk.
"Pfff..." Amanda menahan tawa, menutupi mulutnya dengan air mata yang sudah mengalir keluar.
"Hei, kenapa kamu tertawa? Ini adalah bencana, bencana. Jangan tertawa, kamu akan mendapatkan karma nanti."
"Lagi pula, mantan pemain nomor 1 di Indonesia itu tertipu? Hahaha..." dia tertawa terbahak-bahak, "ini lucu sekali. Tidak, tunggu! Apakah kamu benar-benar Dark69?"