"Mas Daylon, tolong makan, jangan dilihat saja."
Suara menusuk yang bisa kudengar di belakangku. Sebenarnya saya baru saja melihat makanan di atas meja, tetapi suara itu langsung terdengar di telinga saya. Apa sebenarnya yang dia rencanakan pada teman-teman anaknya?
Setelah saya menoleh ke belakang, saya langsung memaksakan senyum ketika melihat Bu Febrianti ada di sana.
"Ah... hahaha... Iya nanti. Aku masih kenyang."
Sekali lagi, saya memiliki karma seperti ini. Kejadian ini sangat mirip dengan ketika saya masih kecil.
Dulu, saya sering menaruh obat pencahar di kotak makan Rifai. Yang buat ibu saya adalah makan siang sekolah, saya biasanya langsung menghampirinya dan menyuruhnya untuk mengambil jemuran dengan alasan di luar sedang hujan. Dengan obat pencahar yang saya beli di apotik, saya langsung meracik isi kotak bekal Rifai.
Dan dari segi hasil, Rifai selalu mulas saat istirahat usai dan berlangsung saat sekolah tiba.