Di atas gunung Himura, ada seorang pemain yang berdiri di atas tubuh pemain lain.
"Hei, tubuhku sakit. Bisakah kamu turun sekarang?!"
"Tunggu sebentar! Sedikit lagi, oke."
Katana yang dia banggakan, terangkat. Matahari sore membuat Katana berkilau, dan pemain itu membuka mulutnya.
"Aku... aku nomor 1 di sini. Hahaha."
Dia dengan bangga mengatakan itu dan juga tertawa.
"Nomor satu pantatku. Kamu tidak ingat, kemarin kamu kehilangan Catur dariku."
"I-Itu... tidak masuk hitungan, oke! Jadi, diamlah sebentar!"
Pemain dengan julukan "Dark69" ini merupakan pemain nomor satu di game "ENTER OF ADVENTURE". Sampai sekarang, tidak ada yang bisa menandingi dia, bahkan pemain yang punya uang pun tidak. Dia adalah Petualang sejati, suka menjelajahi tempat-tempat yang tidak berguna.
Game "ENTER OF ADVENTURE" besutan PT Masuk Angin ini merupakan salah satu game VRMMORPG terpopuler di dunia, bahkan baru-baru ini muncul sebuah turnamen di dalam game tersebut.
Memberikan kesenangan bagi pemain, dunia yang luas, tempat kuno atau modern, bos yang bervariasi, sistem netral, kebebasan memilih pekerjaan, gameplay yang mudah, semuanya ada di dalam game Enter of Adventure. Jadi tunggu apa lagi! Pesan sekarang, sebelum kehabisan. Ingat, Senin harga naik.
Tiba-tiba, ketika Dark69 tersenyum licik, Naga Hitam muncul di depannya. Naga itu lewat begitu saja, tanpa bertanya padanya.
"Itu Naga Hitam."
"Ah, aku tahu, tapi warnanya putih. Lalu, kenapa naga itu disebut Hitam?"
"Entahlah, mungkin developernya tidak punya ide. Makanya, dia mengarang-ngarang namanya seenaknya."
"Ah, aku mengerti."
Dark69 kembali melihat Naga Hitam setelah berbicara dengan temannya, yang tubuhnya diinjak-injak dengan kakinya. Dia menatap mata naga itu untuk waktu yang lama, yang sangat besar. Mata Black Dragon dan Dark69 saling melirik, dan itu membuat Dark69 marah.
"Hei, Naga Sialan! Jangan terus menatapku! Kamu ingin mati, bukan?"
Naga itu hanya mengangguk, terkadang pipinya memerah.
"Jangan bunuh naga itu!"
Tiba-tiba temannya yang berada di bawah kakinya mengatakan hal itu padanya. Dark69 juga bertanya:
"Mengapa?"
"Naga adalah masokis. Tidak ada gunanya membunuhnya, dia bahkan malah kesenangan."
"Oh begitu."
"Dan... naga itu untuk acara besok."
"Ada acara apa besok?"
Dark69 menanyakan itu. Dia jarang membuka menu di dalam game. Jadi, kalau ada peristiwa atau apa pun, dia tidak tahu. Dia adalah Petualangan sejati.
"Acara untuk menemukan naga yang hilang."
"Hmph... begitu. Lalu, kenapa naga itu ada di sini sekarang?"
"Ah, itu karena dia tertarik melihat kilauan cahaya dari katanamu, mungkin."
Kata-kata temannya membuat Dark69 marah dalam sekejap, alisnya terangkat bersamaan dengan tinjunya yang terkepal.
"Hah?"
Dark69 memelototi naga itu.
"Kamu ingin mengambil Katana-ku? Kamu sombong sekali, Naga!"
"Yah, sebenarnya ituโ"
"Berteriaklah jika kamu berani!"
Dark69 turun dari tubuh temannya, lalu dia mendekati naga itu sambil meletakkan katananya di sarung katananya. Dark69 masuk ke posisinya dan mencengkeram gagang katananya dengan erat.
"Tidak ada teknik: Serangan Menuju Kepalanya!"
Seketika, Katana-nya mengeluarkan dan menciptakan gelombang besar berbentuk persegi yang bisa dilihat oleh mata.
"Aargggg!!!"
Gelombang itu menghantam kepalanya yang besar ke kanan dan membuat kepalanya terlepas dari lehernya. Dan segera, naga itu menjadi partikel kecil dan membuatnya menghilang.
Telah mendapatkan:
[Kepala Naga Hitam] โ Barang Langka;
[Kulit Naga Hitam] โ Barang Langka;
[Taring Naga Hitam] โ Barang Langka;
[Busur Naga Hitam] โ Item Epik;
[Tombak Naga Hitam] โ Item Epik;
[Pedang Naga Hitam] โ Item Unik.
Sebuah item jatuh dan masuk ke Dark69 dan tas temannya. Temannya sedikit senang menemukan item tersebut, tapi dia masih kesal dengan Dark69.
"Hei, aku sudah memberitahumu untuk tidak membunuhnya, bukan?!"
"Aku tidak mendengar itu."
Temannya tiba-tiba berdiri.
"Selain itu, kamu terlalu banyak menyerangnya. Seharusnya, kamu menggunakan keterampilan biasa. Naga itu tidak terlalu kuat, kamu membuang-buang MP. Kamu tahu, naga itu akan merespons dan mencarimu setelah itu."
Mana Point atau biasa disebut MP adalah energi untuk mengeluarkan skill.
"Kenapa bisa?"
"Karena naga itu adalah 'masokis'... dia akan memintamu untuk membunuhnya lagi."
"Lalu apa yang harus aku lakukan? Kamu sudah terlambat untuk membicarakannya."
"Kaulah yang menyerangnya!"
"Aa... maaf."
"Jadi, kita harus pergi dari sini."
Dark69 memasang wajah tanpa ekspresi sambil mengupil.
"Gak mau! Aku tetap harus tampil keren di sini."
"Kamu... tidak apa-apa. Kamu sudah menjadi nomor satu di Indonesia, jadi jangan keren lagi!"
"Tidak ingin!"
Tidak mempedulikan, temannya menepuk bahunya untuk memindahkan Dark69 dari tempat ini.
"Teleportasi."
Mereka segera pindah ke sebuah desa, dan itu membuat Dark69 marah.
"Hei, aku belum selesai! Aku harus kembali."
"Sudahlah, hentikan. Ini sudah jam 3 pagi, aku harus tidur. Aku tidak bisa menemanimu lagi."
Sambil berkata, "Hmph!" Dark69 menoleh ke kanan. Temannya hanya bisa menghela nafas.
"Hufh... kenapa sih kamu jadi ketua Guild. Harusnya, Tiara-lah yang pantas jadi ketua guild."
"Karena aku... kuat!"
"Ya ampun, aku sangat lelah menemanimu dari awal. Aku sudah bersamamu selama delapan tahun, dan itu semua membuatku sakit kepala. Siapa kamu sebenarnya?"
"Aku? Aku... Dark69."
Temannya memiliki wajah tanpa ekspresi menatapnya.
"Maksudku, di dunia nyata. Apakah kamu juga berada di level ini di dunia nyata?"
"Tentu saja. Aku adalah aku!"
Dark69 dengan bangga mengatakan itu.
"Ya ampun. Tidak apa-apa, aku akan logout saja. Sampai jumpa lagi."
"Yaโฆ"
Temannya membuka menu bar, menekan tombol Log Out, dan menghilang dari wajah Dark69.
Sebelum logout, Dark69 mampir ke NPC untuk menjual beberapa item, tasnya penuh.
Dia menjual semua item yang baru saja dia dapatkan dari naga dan mendapatkan 1.712 Ruty. Dia sangat bodoh, tetapi jika dia menjualnya ke pemain lain, dia akan mendapatkan lebih dari itu, mungkin 5.000.000 Ruty.
Ruty adalah uang dalam permainan ini. Sebagai bahan transaksi, Ruty sangat dibutuhkan. Sebagian besar pemain, yang hanya berniat berjualan, mengumpulkan Ruty dan menghasilkan uang sungguhan.
Sistemnya tidak terlalu rumit, Anda cukup mengirimkan uang asli ke penjual Ruty, kemudian mereka akan memberikan Ruty kepada Anda. Tapi ingat, beberapa penjual sering melakukan kecurangan dalam transaksi ini. Jadi, berhati-hatilah!
Sambil tersenyum, Dark69 melemparkan kantong berisi Ruty.
"Aku tidak mengira naga itu begitu mahal. Besok, aku akan membunuh lagi."
Tiba-tiba, ketika saku Ruty-nya ada di atas sana, sebuah pesan muncul di depan matanya.
Pesannya berbunyi: AKUN ANDA DIGUNAKAN DI TEMPAT LAIN. ANDA AKAN OTOMATIS KELUAR DALAM GAME, DALAM HITUNGAN 5 DETIK.
"Hei, ada apa ini? Apakah game ini... error?"
Saat pesan berbunyi "0 DETIK", Dark69 keluar dari game dan bangun di kamarnya.
"Sepertinya... ada pemeliharaan."
Daylon melepas helm dari kepalanya.
"Aku akan tidur saja..."
Setelah memastikan semua peralatan komputernya, dan meletakkan helm di meja di samping tempat tidurnya, Daylon kembali berbaring di tempat tidurnya.
"Besok... aku mau bolos kerja."
Setelah mengatakan itu, Daylon tertidur.
***
Keesokan harinya, setelah Daylon pulang kerja, Daylon memutuskan untuk bermain game ENTER OF ADVENTURE lagi.
Dia menyalakan komputernya, meletakkan helmnya di kepalanya, berbaring di tempat tidur, lalu berkata:
"ENTER OF ADVENTURE mulai!"
Setelah berhasil memasuki dunia ENTER OF ADVENTURE, Daylon memasukkan Email dan Password miliknya.
Namun, tiba-tiba muncul pesan di depan matanya yang berbunyi: AKUN ANDA TELAH MENGGANTI PASSWORD. MASUKKAN PASSWORD YANG BENAR.
Pesan itu membingungkan Daylon. Dia tidak mengacaukan apa pun selama ini, tetapi mengapa kata sandinya bisa berubah? Apakah dia tidur sambil berjalan tadi malam dan bermain-main dengan komputernya?
"Hmph, ada apa? Sejak kapan aku mengganti kata sandi, ya?"
Setelah beberapa kali mencoba memasukkan ID dan Password, Daylon akhirnya menyerah dan keluar dari game, lalu melepas helm dari kepalanya.
"Akun saya... diretas?"
Setelah berpikir lama, Daylon memutuskan untuk melihat ke luar jendela. Dia membakar rokoknya dan berkata:
"Sepertinya, sudah waktunya aku keluar dari permainan ini."