Chereads / SARI FADILLAH 2 / Chapter 9 - BAB 10 Belajar Dengan Sungguh-Sungguh

Chapter 9 - BAB 10 Belajar Dengan Sungguh-Sungguh

Kalau di hitung dari lulus SMP kira-kira sekitar tiga tahun kita berdua sudah enggak bertemu, hingga akhirnya merasakan kerinduan ingin deh untuk melepaskannya. Hanya saja ada berbagai hal yang tak memungkinkan untuk beritahu ke kalian, semua itu bisa aku atasi sebelum bertemu dengan Lutfi.

Seminggu aku menjalani aktivitas perkuliahan banyak sekali kejadian yang unik, walau menimbulkan keributan di dalam Kampus. Untungnya aku bukan anak kecil lagi sudah cukup dewasa mengatasi permasalahan ini, dan sekarang sudah bisa ketemu sama Sari.

walaupun agak cuek sekarang mah bukan berarti aku menyerah begitu saja, yang paling utama perlu ada menghidupkan kembali suasana mengobrolnya. Biar enggak terlalu kaku banget komunikasinya, masa ya selama berada di Kampus maupun luar Kampus tidak mengobrol.

Padahal aku kangen banget sama kamu untuk melepaskan kerinduan padamu yah dengan cara komunikasi lagi seperti biasanya, jangan memikirkan selingkuhnya memang Sari enggak kangen gitu sama aku. Kalau begini terus ya kemungkinan suatu saat, pasti bakal meninggalkanmu tanpa beritahu seperti apa yang kamu lakukan sama aku?

Jangan kan selingkuh dari belakang aku pasti lebih kejam melakukan sesuatu supaya apa? Biar Sari merasakan kecemburuan bagaimana? Selama 3 tahun ini sakit hati sudah menumpuk dalam diriku. Entah kapan berakhirnya perselingkuhan dari belakang? Aku tidak akan memarahi sama perempuan yang aku cinta banget dari SMA.

Pada akhirnya aku merasakan kembali cemburu dalam benakku, terkadang menyesal juga sudah menerima cinta belum tentu sampai ke perlaminan. Entah kenapa masih ragu menyampaikan uneg-uneg? Seenggaknya sudah menyampaikan dengan cara lihat ekspresiku. Masa ya kamu enggak peka banget padahal aku sedang cemburu loh, hehehe Sari hanya bisa tersenyum bae setidaknya ngomong apa kek ini mah diam saja selama berada di sisinya.

Jadinya cintaku bertepuk sebelah tangan enggak bisa menyatu lagi seperti sedia kala, sontak aku berpikir, "Sebenarnya Sari masih cinta enggak ya sama aku? Kok kayak cuek padahal aku pacarnya." Sampai 1 minggu menuju 2 minggu tidak ada respon sama sekali, mengakibatkan aku malas berurusan sama perempuan enggak bisa jaga cinta kita sudah berjalan selama 3 tahun.

Kadang pernah mikir dalam hatiku, "Sari tuh serius enggak menjalin sebuah hubungan sejak pertama kalinya aku mulai jatuh cinta lagi, heh pas sudah menjalani berjalan selama 3 tahun Sari langsung cuek banget." Jadinya aku harus lebih tegas tanya perihal hubungan kita. Aku tidak mau ada masalah yang mengakibatkan kita enggak sesuai apa yang sudah di rencanakan sejak lama.

Bagaimana pun aku tak seharusnya berpikir seperti itu? Yang perlu ketahui selama Sari tidak ada di sisiku enggak pernah sedikit pun mau lakukan yang bisa menyakiti pacarku. Malahan bisa di katakan, "Lebih baik mencari pasangan baru daripada terus bersama pacar lama, tapi tidak ada rasa sayang sama seseorang sudah berjarak selama bertahun-tahun."

Jika nanti tidak bisa merasakan bahagia bersama Sari. Setidaknya aku perlu membahas sesuatu yang berpikir dua kali supaya apa? Kamu bagaimana menjalin sebuah hubungan tetap setia? Tanpa melakukan sesuatu yang mengakibatkan seseorang yang sudah ada harapan sejak lama telah kandas seketika.

Pastinya itu sema berujung soal hati kalau pun Sari tidak memikirkan apa yang aku sudah sampaikan padamu? Seenggaknya mengertilah biar suasana hati tetap kondusif. Aku mulai kepikiran mengenai perselingkuhan sedang di alami oleh kekasihku, mau kapan memperkenalkan selingkuhnya kepadaku? Tak mungkin bakal berantem di lapang maupun di mana. Padahal aku ingin silaturahmi saja kok sambil bertambah banyak lagi pertemanannya.

Kalau misalkan Sari tidak mau yah aku pun enggak bisa paksa juga soalnya itu urusan pribadi Sari, walaupun dalam diriku ada penasaran juga yah bagaimana pun aku harus tetap ikhlas menghadapinya. Oh ya tentang mengenai Lusiana selama 1 minggu ke depan akan ada acara yang sangat penting banget mengenai Pendidikan buat yang kurang mampu, pastinya aku akan terlibat langsung tanpa kehadiran Sari.

Lagian konsep juga sudah ada tinggal di jalankan yang penting tanpa hambatan, insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 23 September 2017. Daripada enggak ikutan sama sekali menahan rasa sakit hati, lebih baik cari kegiatan yang positif.

Mudah-mudahan saja kesehatanku masih kuat untuk menerangkan kepada anak-anak, walaupun bukan keahlianku setidaknya sudah berikan ilmunya sama mereka semuanya. Untuk kali ini aku perlu kuat pada saat Sari sedang jalan bersama cowok lain, dan tetap bersikap tegar walaupun kondisi hati sedang cemburu.

Hanya bisa menahan rasa kecemburuan ini aku harus kabur darinya, supaya tidak bertambah menyakitkan selepas melihatnya. Kalau seperti ini terus keadaannya bisa-bisa nanti aku makin pusing memikirkannya, apa mungkin aku perlu curhat sama Lusiana? Begitu berarti ntar setelah pulang Kampus aku bergegas pergi dari sini.

Lalu meluncur ke Jatinangor walaupun agak cape perjalanan ke sana sangat jauh selama 2 jam itu pun kalau enggak macet, sedangkan besok masih Kuliah sih. Nah, bagaimana caranya supaya sebelum jam 20.00 malam tuh sudah pulang supaya istirahatnya cukup.

Sebelum umur 19 tahun aku pernah jalan-jalan bersama teman SMA ke Yogyakarta. Padahal selama di perjalanan tuh aku saja yang supir sedangkan yang lain tidur pulas, enggak apa-apa yang penting mereka bahagia untuk liburan tanpa orang tuanya.

Aku pun butuh liburan juga tak terlalu memikirkan soal ulangan semester terlalu pusing sih, mendingan jangan usah mikir terlalu jauh mengenai hal tersebut. Yang paling utama adalah hasilnya kita sudah berusaha, dan berdoa. Kalau pun hasilnya belum memuaskan yah kita harus berusaha lagi belajarnya jangan mudah putus asa.

Padahal waktu itu hasil ulangan semester 80, dan temanku hanya mampu mendapatkan nilai sekitar 75 sampai 90. Tapi ada satu dia tuh dari kelas 10 sampai mau lulus pun nilainya bagus selalu belum pernah dapat nilai di bawah 100.

Mudah-mudahan aku bisa mendapatkan nilai segitu walau pesimis sih dalam benakku, setidaknya mulai dari sekarang harus lebih fokus belajarnya, terkadang aku tuh kalau melihat seseorang ada insecure belum pernah mendapat pujian dari orang tuaku. Soalnya nilai aku dari SD sampai SMA selalu di bawah 100, enggak tahu kalau nilai Kuliah bagaimana bakal bagus enggak yah?

Hingga akhirnya aku sempat kepikiran mengenai cara mendapatkan nilai bagus melalui temanku, kalau tidak salah ia kuliah di UIN Gunung Djati Bandung kalau masalah jurusan aku sama sekali enggak tahu. Yang penting aku sudah tahu tempat untuk di jadikan evaluasi mengenai cara belajar yang belum efektif, ingin mencoba cara dia belajarnya bagaimana? Selepas pulang dari rumah Lusiana.

Belajarlah dengan sungguh-sungguh

Supaya nilai yang di tempuh

Bagus semua dan tanpa ada

hambatan remedial memperbaiki nilai tersebut.

(Upi Hendrawan 2017).