Bram langsung menolehkan wajahnya pada Kiara berpadukan tatapan menenangkan. "Pergilah, jangan membuat Mama-mu semakin tak terkendali." Kemudian mendekatkan wajahnya berirama bisikan. "Kau tentu tahu kalau sudah marah Mama-mu ini garang seperti Macan betina."
--
Disaat Kiara baru saja dibimbing menuju ruangan sang dokter, di Saat itu pula pintu ruang perawatan Calvino terbuka sempurna. Bram bergegas beranjak dari duduknya kemudian menghampiri sang dokter. "Bagaimana keadaan Putra saya? katakan!"
"Mr. Calvino, mengalami luka-luka ringan."
Dreena langsung menyahut. "Apakah Putra saya sudah boleh dijenguk?"
Sang dokter tersenyum. "Tentu saja, silahkan masuk."
Dreena langsung melenggang masuk menemui Putra tercinta, sementara sang Suami masih terlibat perbincangan dengan dokter tersebut.
Mendapati kedatangan Ibu tercinta, Calvino langsung mengurai senyum sembari merentangkan sebelah tangan supaya sang Ibu bergegas mendekat.