"Kalau begitu kenapa kau terlihat menyimpan beban berat. Apa yang kau pikirkan? Apakah ini berhubungan dengan janin yang ada di dalam kandungan, Lenata."
--
Pertanyaan dari sang wanita itulah yang membuatnya tersentak. Kembali ditatapnya sang wanita dengan tatapan tak terbaca, tentu saja hal itu menciptakan rasa tak nyaman bersemayam di dalam benak Kiara. "Please, katakan sesuatu."
"Ayah nya telah tiada. Tentunya Anak tidak berdosa itu akan tumbuh tanpa kehadiran seorang Ayah."
"Jangan bilang bahwa kau berencara untuk menikahi mantan kekasih mu itu." Potong Kiara cepat.
"Tentu saja tidak. Lagi pula tega sekali kau berpikir buruk tentangku, baby. Hal menjijikkan yang baru saja kau katakan itu sama sekali tidak terpikirkan olehku."
"Siapa yang bisa menjamin. Semua bisa beralaskan pada rasa belas kasih."