Kiara nya tak meninggalkan jejak, bahkan kekasihnya itu pun menghilang bagai di telan Bumi. "Seharusnya kau belum jauh meninggalkan mansion, baby."
--
Wajah tampan benar-benar gusar. Berulang kali mengusap kasar wajahnya. Menghirup setiap hembusan nafas bagaikan menapaki batu kerikil. "Tuhan, please jaga kekasih-ku di mana pun dia berada. Jaga dia untukku."
Namanya juga kehilangan wanita tercinta di larut malam seperti ini jadi, sudah sepantasnya hati Calvino disergap rasa takut sekaligus cemas berlebih. Ketakutan itu pun semakin menyergap ketika wanita tercinta meninggalkan mansion tanpa adanya pengawalan. Wanita tersebut seorang diri menyusuri jalanan dengan berjalan kaki.
Berbagai fikiran buruk mulai berkecamuk. Calvino tak henti-hentinya menyalahkan diri sendiri atas kebodohannya yang telah menyeret wanita tercinta ke dalam bahaya. Dia pun berjanji tidak akan pernah memaafkan diri sendiri apabila terjadi hal buruk pada wanita tercinta.