Satu tamparan keras mampir di pipi putih mulus. Dicengkeramnya rahang Lenata dengan sangat kuat membuat sang pemilik meneteskan air mata akibat rasa sakit yang di terimanya. "Patuhi perintahku atau kau lebih suka jika seluruh anggota keluarga mu ku lenyapkan dengan cara paling mengerikan!"
--
Sejauh Lenata mengenal, Morgan tidak pernah main-main dengan yang namanya ancaman sehingga tidak ada pilihan lain selain tunduk pada perintah Iblis berwujud manusia tersebut.
"Good." Mengusap kasar puncak kepala, akan tetapi langsung di hempas kasar.
"Di mana ponselku?" Lenata bertanya dengan nada sinis.
Morgan menyungging senyum licik. "Tidak perlu risau akan hal itu." Bersamaan dengan itu memanggil kepala bodyguard untuk membawakan ponsel Lenata sekarang juga.
"Ini, Sir."
"Berikan padanya!"
Sesuai dengan perintah Tuan nya ponsel tersebut segera di serahkan ke tangan Lenata.
