Tidak tahan dengan amarah memuncak dia pun berulang kali meninjukan tangannya ke dinding. Seketika itu juga tercium bau anyir dari darah segar yang merembas melalui sela-sela jari.
--
Amarahnya semakin memuncak atas penjelasan lebih lanjut dari Kenan. Seketika itu juga rahangnya mengeras, sorot mata berubah nyalang hingga terdengar suara gemelatuk gigi. Kenan yang mendengar dari balik telepon pun dibuat menggigil ketakutan.
"Ulangi sekali lagi!" Perintahnya kepada Kenan dengan sebelah tangan mengepal erat, bersamaan dengan itu darah segar menetes hingga membasahi lantai.
"Nona Earl, datang ke Dubai tanpa pengawalan ketat dari Mr. Sean, dan hanya di temani oleh, Nona. Kiara."
"Kau bilang apa, Nona Kia?"
"Betul, Sir. Nona Kia, datang bersama dengan Nona Earl dengan di dampingi oleh beberapa bodyguard."