"Tundukkan wajah mu, Nona Lenata!" Bentak Kenzie. Sayangnya, tak didengarkan oleh Lenata. Wanita tersebut semakin mengangkat wajahnya berpadukan dengan tatapan penuh kebencian dan juga dendam. "Jangan pernah bermimpi bisa mengusirku dari sini, Mr. Calvino Luz Kafeel!" Meraih dokumen tersebut secara kasar.
--
Langkah kaki jenjang kian lebar menuju pintu keluar, akan tetapi sebelum membuka pintunya, dia pun melemparkan tatapan tajam mematikan ke arah Calvino - Kenan secara bergantian, setelahnya membanting pintunya dengan sangat keras sehingga menimbulkan suara dentuman.
"Wanita itu benar - benar sudah sangat keterlaluan, Sir."
Bibir kokoh mengukir seulas senyum. "Apakah kau merasa kuwalahan dalam menanganinya, huh?"
"Tentu saja tidak. Wanita pemberontak seperti Nona Lena jauh lebih menantang." Dan tentunya menggairahkan ketika berada di atas ranjang. Lanjutnya dalam hati.