"Sayang, kenapa hidangannya dibawa masuk?"
Di usapnya pipi putih mulus dengan penuh kelembutan. "Karena Suami-mu ini tidak mau kau terganggu."
--
Namanya juga disuguhi sang istri yang sedang mual-mual, sudah tentu membuatnya merasa khawatir. "Bagaimana kalau kita ke Rumah Sakit?"
"Untuk?"
"Tentu saja memeriksakan kesehatanmu."
"Itu tidak perlu, aku baik-baik saja."
"Tetapi, kau mual-mual, baby."
Di genggamnya jemari kekar, sesekali meremasnya dengan penuh kelembutan meyakinkan kepada suami tercinta bahwa ia baik-baik saja.
"Kalau begitu kita pulang saja."
Kiara langsung merajuk manja. "Sayang, aku masih mau di sini."
"Baby, kita harus pulang. Lihat, wajahmu sangat pucat."
"Berapa kali harus ku katakan bahwa aku baik-baik saja."