Kiara menyungging senyum miris. Apa yang harus saya katakan, Mr. Sean. Saya sendiri tidak tahu apa kesalahan fatal yang sudah saya perbuat sehingga dihadiahi pemecatan secara tidak hormat. Batin Kiara sedih.
--
Saya sangat tahu bagaimana perasaan Anda, Nona Kia. Sekuat apa pun Anda mencoba tersenyum. Yang jelas hati Anda menangis pedih. Batin Sean dengan menguncikan tatapannya pada wajah cantik.
Yang di tatap merasa tidak nyaman sehingga manik hitam menggeliat penuh emosi. "Apabila sudah tidak ada yang dibahas. Saya permisi." Sinisnya.
"Tunggu, Nona Kia. Pembahasan ini belum selesai."
"Apa lagi, Mr. Sean. Saya tidak memiliki banyak waktu. Saya harus segera meninggalkan kantor ini."