Winda berusaha sebaik mungkin untuk bisa menghapus bayangan di sore itu namun tetap saja semuanya terasa sulit karena semakin, ia ingin menghapus dan melupakan itu semua, maka bayangan itu datang semakin jelas dalam ingatannya dan membuatnya sangat bingung.
Winda menghabiskan harinya di ruang tamu yang kini disulap menjadi studio untuknya bekerja. Ia sama sekali tak mengira jika mertuanya akan melakukan hal ini dan membuat hatinya tersentuh. Semakin baik Rudi dan Raisa memperlakukannya semakin ia merasa bersalah jika menerima perasaan Aldo padanya. Ia tak pernah mengira jika hal ini bisa menjadi sangat rumit. Ia merasa hatinya sangat bahagia saat memikirkan Aldo namun di saat yang sama, ia merasa hancur saat memikirkan Darren.
Ponselnya berbunyi dan di layar ponselnya tertulis jelas nama Winner. Ia segera memencet tombol untuk menerima panggilan dari sahabatnya itu.
"Halo Winner, ada apa?" Sapa Winda.
