Winda merasakan jika langkahnya terasa sangat berat. Ia tak ingin sendirian berada di dalam kamar karena itu hanya akan membuatnya semakin mengingat Aldo. Ia sedang menyusun rencana yang terbaik agar bisa melupakan Aldo secepatnya.
Winda keluar dari penginapan dan berjalan tanpa arah. Ia mencoba untuk menikmati nuansa malam di kota B yang dipenuhi oleh orang asing yang berlalu lalang di sepanjang pantai. Hatinya hancur dan terasa sangat kosong namun ia tak bisa mengatakan apapun. Rasanya ingin menangis namun saat ini ia tak menemukan tempat yang cocok untuk menangis hingga ia berhenti di sebuah bar yang dipenuhi orang asing.
Tanpa pikir dua kali, Winda segera masuk ke tempat itu seorang diri. Ia tak ingin memikirkan apapun. Ia hanya ingin menenggelamkan dirinya sendiri dalam kegelapan. Lampu sorot yang beraneka warna memenuhi ruangan itu juga bau asap rokok yang terasa amat kenal memenuhi seluruh udara yang ada di tempat itu.