Aku ingin meminta pada semesta supaya ia tidak mengijinkan ilusi itu ada dalam pikiran ku karena aku tahu ilusi itu hanya akan menjadi racun cinta yang paling berbahaya.
(Ruby Amara)
***
"Winner, aku gak mengerti mengapa kamu berbeda malam ini?" Aku langsung bertanya pada Winner karena aku tidak suka dengan sesuatu yang berbau teka-teki.
"Mengapa? Apa kamu gak suka?" Tanya Winner sembari membelai lenganku dengan lembut. Pertanyaan Winner adalah sesuatu yang sulit untuk ku jawab.
Winner duduk di atas tempat tidur dengan punggung yang di sandarkan pada sandaran tempat tidur yang empuk. Tatapan Winner masih lekat pada ku.
"Ruby… sini."
Entah sihir apa yang dipakai Winner hingga aku melangkah mengikuti apa yang diperintahkannya pada ku. Winner menuntun ku untuk duduk di atas pangkuannya. Ini adalah pertama kalinya aku berada di posisi yang sangat intim dengan seorang pria.
"Winner…"