Dosa apa yang sudah ku perbuat sehingga menyentuhnya menjadi kutuk dan mencintainya serasa bak di neraka?
Bisakah hati yang telah terlajur dipenuhi namanya bisa melupakan wajahnya dalam waktu sekejap?
(Winner Alexander)
***
Winner sudah pergi saat aku terbangun. Aku rasa Winner benar-benar sudah meninggalkan rumah ini karena aku tak mendengar suara apapun dan rumah ini terasa sepi dan senyap. Aku tidak mengerti mengapa Winner seolah ingin menghindari ku. Setelah pernikahan belum pernah ada pembicaraan yang berarti di antara aku dan Winner.
Apa hanya aku yang merasa jika Winner aneh? Sebenarnya akupun tidak akan menyinggung apapun tentang hal ini. Anggap saja aku yang kini berhutang budi padanya lalu apa hak ku untuk marah padanya? Sekalipun aku merasa ada bagian jiwa ku yang terusik namun aku rasa aku tidak punya hak untuk marah. Aku tidak memiliki perasaan cinta namun bagaimanapun Winner sekarang adalah suamiku.
