Kicauan burung di pagi hari seolah ingin menyapa semesta
Membuka lembar demi lembar putih yang siap untuk digurat oleh Sang kisah
Dan berjuta aksara ada di dalamnya
***
Aku juga tak mengerti mengapa aku harus berurusan lagi dan lagi dengan Winner. Bagaimana mungkin Winner terang-terangan mengatakan aku bodoh di depan ku seperti itu? Aku sebenarnya ingin marah namun setelah ku pikir lagi, tak ada gunanya juga jika aku marah.
Setelah makan selesai, kami tak ingin membuang waktu lebih banyak di tempat ini. Aku dan Winner sama-sama lelah dan aku juga merasa kasihan dengannya. Sebenarnya aku ingin tahu kisah tentang Winner namun di sisi lain, aku tak ingin membuat Winner merasa tak nyaman denngan pertanyaan ku mengenai hal pribadinya.
Winner mengantarkan ku sampai di rumah dan ku lihat lampu rumah telah menyala dan aku rasa mama sudah pulang.
"Ada apa?" Tanya Winner.