Namaku Jung Bomi, seorang mahasiswi jurusan Art & Performance di Q University, salah satu Universitas ternama di Kota Seoul. Aku adalah anak tunggal dan dibesarkan oleh kedua orang tuaku dengan berbagai fasilitas dan kemewahan. Namun satu hal yang tak pernah aku dapat, Kasih Sayang.
Kedua orang tuaku bernama Jung Ilmoon dan Park Hyejoo merupakan CEO YSK Group yang juga merupakan induk perusahaan yang membawahi berbagai brand fashion dan kosmetik terkenal baik di korea maupun luar negeri, seperti YSK Apparel dan DANN Cosmetic. Setiap hari mereka akan selalu sibuk dengan bisnisnya. Berangkat kerja pukul delapan pagi dan pulang hingga larut malam. Awalnya dari kecil, aku memaklumi mereka sibuk bekerja mencari uang demi biaya hidupku.
Namun di usiaku menginjak sembilan belas tahun, aku mulai menyadari mereka sama sekali tak menganggapku ada. Mereka tak pernah menunjukkan kasih sayang bahkan untuk pengambilan raport selalu diambilkan oleh Sekretarisnya Jang Jaejoon. Sekretaris yang juga telah aku anggap sebagai paman buatku. Paman Jang akan selalu datang saat aku kesusahan di sekolah.
Aku memiliki kedua orang sahabat yang berteman denganku semenjak kami bersekolah menengah pertama. Mereka adalah Ha Yeeun dan Kim Yumi. Kedua orang sahabat yang tahu apapun mengenai diriku dan akan selalu mendukungku kapan pun itu, baik dalam suka maupun duka.
Papa dan Mamaku tak pernah menanyakan kesukaanku atau apa saja yang aku lakukan di sekolah. Mereka akan segera istirahat di kamarnya saat datang larut malam. Karena kelelahan bekerja.
Aku selalu melewatkan ulang tahunku seorang diri. Ulang tahun di tanggal yang seharusnya orang lain menerima banyak kasih sayang, aku tak pernah mendapatkannya. Ya, ulang tahunku adalah Empat Belas Februari. Sebuah tanggal yang akan selalu dirayakan setahun sekali dan akan selalu diingat orang lain. Namun semua itu tidak berlaku pada kedua orang tuaku, mereka selalu melupakannya dan selalu sibuk mengurusi bisnisnya.
Aku tak pernah meminta banyak hal dalam hidupku. Yang aku inginkan setidaknya mereka meluangkan sedikit waktunya buatku dan ingat ulang tahunku. Itu saja. Namun semua kembali menjadi harapan palsu buatku. Mereka selalu melupakannya walau pada akhirnya Papa dan Mama akan selalu meminta maaf karena telah melewatkan dan melupakan hari penting dalam hidupku.
Hingga akhirnya memutuskan pergi dari rumah setahun lalu. Tepat di hari ulang tahunku kesembilan belas. Tanpa izin dari kedua orang tuaku. Karena mereka berdua tak pernah ada di rumah. Aku keluar dari rumah tanpa persiapan berarti. Semua kartu kredit aku tinggalkan dan hanya membawa uang kertas yang tersisa dalam dompetku.
Dan aku harus membiayai kebutuhan sehari-hari dengan menjadi part time di mini market. Awalnya sangat berat namun karena hal ini adalah pengalaman pertama buatku menjalani hidupku seorang diri. Hidup tanpa kedua orang tuaku, maupun semua fasilitas yang mereka berikan padaku. Walaupun aku harus kucing-kucingan dari orang-orang suruhan Papa yang mencariku. Namun aku tetap tak ingin pulang ke rumah. Aku tak ingin menerima perjodohan itu. Sebuah perjodohan sepihak bagiku. Bagaimana aku bisa menerima seseorang yang belum pernah bertemu denganku dan tak pernah saling mencintai akan menjadi pendamping hidupku. Ini tidak adil. Masih banyak hal yang ingin aku lakukan dalam hidupku.
Setahun telah berlalu. Hari-hariku selalu dengan pola yang sama, bangun pagi lalu kuliah kemudian bekerja part time sepulang kuliah untuk biaya pendidikanku dan di akhir pekan aku berkumpul dengan kedua sahabatku, Ha Yeeun dan Kim Yumi yang juga berkuliah di kampus yang sama denganku. Yeeun berkuliah di jurusan Arsitektur sedangkan Yumi berkuliah di jurusan Cullinary and Arts.
Dan inilah kekhawatiran terbesar di usiaku ke dua puluh tahun, aku mendapat tantangan dari kedua sahabatku untuk memiliki pacar di ulang tahunku ke-21 yang bertepatan di bulan februari, dua bulan dari sekarang. Sebuah tantangan yang sulit bagiku, bagaimana aku bisa memilki pacar, suka dengan seseorang saja, aku belum pernah merasakannya.
Oh, Bomi.. apa yang kamu harus lakukan..iklan di internet? Nyari temen-temen SMA yang bisa dijadiin pacar? Semua bakal ketahuan hanya dalam hitungan detik. Karena kedua sahabatku juga satu sekolah denganku. Mereka tahu semua hal tentang diriku. Bagimana aku bisa menemukan pacar dalam kurun waktu dua bulan saja? Apakah kamu akan mengakui kekalahanmu dan menyerah. Itu tidak mungkin.
Aku pasti bisa menemukannya, kamu. My dear future boyfriend.
❤❤❤