Karena cantika tak mau mengganggu, apalagi melihat yang aneh-aneh di kamar kakaknya itu. Akhirnya sasya yang memanggil keduanya untuk makan. Sasya mengetui pintunya sebelum masuk.
Iqbal yang mendengarnya. Dia hanya rebahan dan memeluk bela yang tidur dan memejamkan mata. Mungkin dia lelah, ditambah dengan kehamilannya yang masih muda. Jadi iqbal membiarkannya tidur. Iqbal melepaskan pelukannya pada bela dan turun dari ranjang untuk membukakan pintu.
"Iya ma."
"Makan malam dulu bal." kata sasya pada iqbal.
"Iya ma. Aku bangunin bela dulu ya, kalau kita lama mama sama yang lain makan malam dulu aja." kata iqbal pada sang mama.
"Ya udah."
Sasya kembali ke meja makan sementara iqbal membuka sedikit pintu kamarnya, dia ingin membangunkan bela, tapi melihat bela yang tertidur dengan sangat pulas, iqbal tak tega.
"Sayang, mau makan malam gak?" iqbal berbirik ditelinga bela dan mencium keningnya.
"Aku enggak. Aku nanti aja, masih mau tidur. Badan aku pegel semuanya."