"Gak papa sya. Nanti kamu di rumah coba dipijit-pijit sendiri ya. Harusnya sih sudah bisa. Kamu juga jangan lupa minun obatnya. Sampai keluar."
"Sya, jangan sterz ya. Jangan mikirin apapun. Fokus sama kamu mau kasih iqbal. Raf, pastiin sasya gak sterz dan tertekan ya. Mungkin itu bisa jadi penyebab asinya gak keluar-keluar."
"Iya dok."
"Banyakin makan-makanan bergizi, buah atau ice cream boleh. Itu bagus banget."
"Iya dok. Makasih dokt." sasya dan rafael pamit pada dokter.
Sasya sedikit kecewa karena sudah beberapa kali pijitan tapi air asi sasya belum juga bisa keluar. Dokter pun kembali mengajak sasya ke ruang konsultasi. Rafael sepertinya tau pembahasan mereka. Rafael juga sedikit kecewa.
"Dokter, kemungkinan gagal? Berapa minggu paling lambat?" tanya rafael pada dokter.
"Satu bulan. Kita liat satu bulan kedepan."
"Oh iya. Makasih dokter."