*****
"Perjanjian macam apa itu mana mau gw" Reina mulai menyuarakan isi hatinya, yang menganggap ini tidak sesuai.
"Apa? kenapa ha? lo udah gw anterin nanti sampai sana, alamatnya juga dari gw keamanan lo juga terjamin" Devan pun mulai terpancing dan mulai berbicara dari nada rendah semakin meninggi.
"Oh yaya" balas Reina sadar akan posisinya dia tidak akan banyak berbicara tapi saat sampai disana dia akan melakukan sesuai keinginannya
"Jangan macem macem, inget lo!" Devan mengingat kan Reina terus menerus, dia tau Reina akan melakukan apapun sesuai keinginan nya karena Devan sudah berteman sejak kecil.
"Hmmm..." gumam Reina tidak mengeluarkan suara hanya bergumam saja.
Setelah Devan mengingat kan Reina disitulah mereka berdiam diam tanpa ada topik pembicaraan lagi disatu sisi Devan kesal dan khawatir disatu sisi Reina masih memikirkan rencananya, tak sadar mereka pun sampai.