Chapter 25 - NA’ER PERGI

Pagi-pagi sekali, Tang Wulin terbangun dari kultivasinya dan mendapati dirinya dikelilingi oleh rumput. Seolah-olah dia sedang berkultivasi di dunia Rumput Perak Biru. Suasananya jauh lebih baik daripada di rumahnya. Yang tidak di sadari Tang Wulin adalah hal ini di sebabkan karena Soul Powernya telah memasuki ranah Soul Master, dan juga karena mutasi dari Martial Soul miliknya. Sekarang, kecepatan kultivasinya jauh lebih cepat dari sebelumnya.

Tang Wulin kemudian keluar dari taman sambil mengibaskan embun pagi di tubuhnya.

"Xiao Wulin! Xiao Wulin!" Suara cemas Lang Yue terdengar dari kejauhan.

"Ibu, aku di sini." Tang Wulin segera berlari kecil menemui ibunya.

"Sesuatu terjadi. Na'er, Na'er,.. Dia.." Lang Yue terengah saat tiba dihadapan Tang Wulin.

"Apa yang terjadi pada Na'er?" Hati Tang Wulin tidak tenang.

Lang Yue menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri kemudian dengan cemas berkata, "Dia sudah pergi. Na'er sudah pergi."

"Apa?" Tang Wulin terkejut. Dengan cepat dia mengikuti ibunya kembali ke rumah.

Ternyata benar. Na'er telah pergi. Dia hanya meninggalkan sebuah surat di atas tempat tidurnya.

Ibu, Ayah, Kakak, aku pergi. Terima kasih karena telah merawatku selama beberapa tahun ini. Sekarang, aku sudah mengingat siapa aku sebenarnya. Keluargaku telah datang menjemputku, jadi aku harus pergi. Aku sangat senang menghabiskan hari-hari bersama dengan kalian. Aku benar-benar tidak ingin berpisah dengan kalian, tetapi dari ingatanku, aku tetap harus pergi. Aku memiliki banyak hal yang harus dilakukan. Kakak, aku akan mengingat bagaimana kakak melindungiku dari orang-orang jahat. Aku akan selalu mengingat makanan enak yang kakak belikan untukku.

-Na'er

Tang Wulin tercengang menatap surat di tangannya.

Meskipun menambah beban mereka, tetapi Na'er telah membawa kegembiraan bagi mereka sejak dia masuk ke dalam keluarga mereka.

Tang Wulin sangat senang saat mendapatkan seorang adik. Dia selalu merasa senang setiap kali melihat Na'er memakan makanan yang dia belikan dari uang hasil menempanya. Terlebih lagi, dia sangat suka melihat Na'er tersenyum.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Na'er, mengapa kamu pergi seperti ini? Bahkan jika kamu telah bertemu dengan keluargamu, kamu tidak seharusnya pergi seperti ini. Kamu tidak boleh pergi!" Segera, Tang Wulin berlari keluar rumah tanpa bisa di hentikan Lang Yue.

"Na'er, Na'er!" Teriakan Tang Wulin bergema di seluruh kota saat dia berlari ke sana ke mari meneriakkan nama Na'er sambil terisak.

Na'er sedang bersandar di dinding meneteskan air mata sambil memegang erat boneka kain di tangannya.

Itu adalah hadiah pertama yang dibelikan Tang Wulin untuknya dengan upahnya sebagai pandai besi. Boneka kain itu memiliki mata ungu dan rambut perak yang diwarnai oleh Tang Wulin sendiri. Boneka itu terlihat seperti dirinya.

Bayangan Tang Wulin tidak henti-hentinya berputar di dalam benaknya.

Hanya ketika mereka bersama, mereka selalu tersenyum bahagia. Tang Wulin selalu memikirkan berbagai cara untuk membuatnya tersenyum.

Tang Wulin selalu ada untuk melindunginya di saat ada yang mencoba mengganggunya. Bahkan jika Tang Wulin harus mengahadapi orang yang kuat, Tang Wulin tetap keras kepala untuk melindunginya.

"Kakak, kakak,.." Na'er terus menggumam memanggil Tang Wulin, air mata terus mengalir di pipinya.

"Nona Muda, kita harus pergi sekarang."

Tang Wulin menjelajahi seluruh kota, dia mencari ke setiap sudut di mana pun yang memungkinkan Na'er pergi. Dia bahkan berlari di sepanjang pinggir pantai mencarinya untuk waktu yang lama. Pada akhirnya, Tang Wulin tidak bisa menemukan jejak Na'er.

Tenggorokannya bahkan sudah serak karena terus berteriak. Tapi tetap saja, Na'er telah pergi meninggalkannya.

Selain surat, Na'er telah meninggalkan barang lain. Dia telah meninggalkan kalung liontin perak kecil dengan permata perak. Batu permata itu berbentuk bulat sempurna, dan terdapat benang berwarna perak di pinggirnya.

Di dalam permata, dapat terlihat tujuh warna yang berkelap-kelip. Dalam sekali lihat pun dapat diketahui bahwa permata tersebut memiliki nilai yang fantastis.

Namun, bagi Tang Wulin, permata ini tidak dapat menggantikan kehadiran adik perempuannya.

Hari ini Tang Wulin pergi ke akademi dan ke bengkel tempa dengan pikiran yang tidak tenang.

Beberapa hari berikutnya, Tang Wulin seolah kehilangan jiwanya. Setiap hari, Tang Wulin akan berkeliaran di jalan-jalan besar dan gang-gang kecil kota Glorybound sampai larut malam mencari Na'er.

Tang Wulin bahkan mendapat teguran dari Man Tian karena membuat banyak kesalahan saat menempa. Tang Wulin terus bertanya pada dirinya, 'Mengapa Na'er pergi? Mengapa dia pergi tanpa memberitahu akan kemana?'

Bahkan setelah satu minggu, semangatnya belum kembali.

Akademi Gunung Merah.

"Tang Wulin!" Lin Ximeng memanggil dari atas podium.

"Di sini." Tang Wulin berdiri. Kesedihan atas kepergian Na'er berkurang sedikit setelah seminggu lagi berlalu.

Tang Wulin naik ke atas podium dan menerima surat rekomendasi dari Lin Ximeng. Ini adalah surat rekomendasi khusus dari Akademi Gunung Merah. Selama seseorang menerima surat ini, mereka bisa mendaftar ke akademi Soul Master menengah. Setiap murid akademi dasar yang berhasil menjadi Soul Master dapat direkomendasikan untuk melanjutkan pendidikan mereka di akademi menengah. Tidak peduli Martial Soul apa yang dimiliki, selama mereka memiliki Soul Ring mereka telah memenuhi persyaratan.

Menerima surat ini juga menandakan bahwa Tang Wulin tidak akan lagi menghadiri kelas di akademi dasar.

Wan Yunchao mengidipkan mata pada Tang Wulin, "Kita telah lulus sekarang. Ayo kita bertarung."

Dengan tidak senang Tang Wulin melirik kearahnya. "Aku sibuk. Aku harus pergi bekerja."

Karena selama beberapa hari telah melakukan kesalahan saat menempa, Mang Tian telah menambah jam kerja Tang Wulin menjadi tiga jam setiap hari.

Wan Yunchao hanya bisa tercengan mendengar penolakan Tang Wulin padanya, "Pengecut. Kamu hanya takut kalah dariku."

Tidak terima di katakana pengecut, mata Tang Wulin di penuhi kepercayaan diri, "Aku bukan pengecut. Baiklah kalau begitu. Aku akan melawanmu setelah pulang sekolah di hutan."

Di belakang Akademi Gunung Merah, terdapat hutan. Di sinilah biasanya murid kelas alam belajar.

Saat pulang sekolah, area tersebut sangat sepi karena biasanya sangat sedikit orang yang datang ke sana.

Wan Yunchao masih gemuk seperti sebelumnya. Dengan semangat dia menarik Tang Wulin ke hutan segera setelah pembelajaran di akademi berakhir.

"Biar aku beritahu, Tang Wulin, sekarang kamu tidak akan bisa menandingiku."

Tang Wulin menatap Wan Yunchao tanpa mengucapkan satu kata pun.

"Baiklah. Kalau begitu, mari kita mulai!" Wan Yuncao berhenti berjalan dan dengan tidak sabar melepaskan Martial Soul miliknya dari telapak tangannya.

Dalam sekejap, pisau kecil muncul di tangannya. Dibandingkan pada saat tidak memiliki Soul Ring, pisau kecil ditangannya tampak lebih lebar, dengan pola garis yang menyala di permukaannya.

Soul Ring berwarna putih muncul di bawah kakinya. Kemudian Wan Yunchao memindahkan Soul Ring ke pisau kecilnya, menyebabkan Martial Soul miliknya memanjang sepanjang lima belas sentimeter.