"Jangan menatapku seperti itu!" Suara Argo menyadarkan Dwi dari rasa terkejut saat tanpa disadari sejak tadi dia menatap Argo yang masih tertidur.
Reflek karena terkejut dengan rambut yang berantakan dan tubuhnya yang tanpa busana, Dwi menarik selimut untuk menutupi tubuhnya lalu berkata, "Argo, apapun yang terjadi semalam anggap saja tidak terjadi apa-apa."
Argo yang masih terbaring dengan posisi tubuhnya miring menghadap Dwi mengulum senyum lalu dia berkata, "Bagaimana mungkin kamu bisa mengatakannya seperti itu padahal semalam kamu sendiri yang begitu …" Wajah Argo menyeringai itu membuat Dwi langsung berkomentar dengan wajah merona.
Dwi bagaimanapun meski otaknya dipengaruhi alcohol dia juga masih mengingat dengan jelas bahwa memang semalam dialah yang pertama menggoda Argo hingga semalam mereka melakukan semuanya.
"A-aku …" Dwi menundukkan kepalanya.
Sebagai lelaki Argo juga tahu kalau Dwi bukan wanita yang munafik, dia tahu Dwi mungkin juga mengingatnya.