Andini berdiri menunggu saat Dwi berjalan mendekatinya.
"Ada apa lagi?" tanya Andini saat mereka sudah berjarak sangat dekat.
Ekspresi Dwi masih sama seperti sebelum-sebelumnya, memandang jijik pada Andini.
"Katakan padaku di mana Raka?"
Mendengar itu seketika Andini langsung terkejut.
"Hah? Apa? Kamu datang ke sini hanya ingin menanyakan Raka, kamu itu pacarnya kenapa bertanya sama aku." Jawab Andini ketus kali ini.
"Andini, inilah sifat asli kamu yang sebenarnya yang tidak banyak orang mengetahuinya."
"Aku tidak peduli dengan semua omong kosongmu, kalau begitu aku pergi dulu."
"Andin."
Dwi menarik lengan tangan Andini.
Pandangan mata Dwi melihat pergelangan tangan Andini merah.
Andini buru-buru mengibaskan tangan Dwi.
"Yang sopan sama orang." Ucap Andini.
"Siapa yang nggak sopan. Hah? Aku bertanya baik-baik kamu justru yang tidak bersikap sopan kepadaku."
Dahi Andini mengkerut mendengarnya.
Wanita di depannya ini memang sangat keras kepala, dia malas menanggapinya.