Andini langsung memegang bahu Dhea dan berkata, "Dhe, dia yang punya duit."
Dhea langsung menoleh ke Andini, "Ta-tapi Mbak, aku pikir hanya kita-kita aja."
"Hm … nggak mungkinlah, karena tamu-tamu itu salah satu relasi ayahnya."
"Oh begitu, kenapa tadi dia nggak ikut meeting?"
"Dia memang seperti itu."
"Kok Mbak tahu?"
"Cari informasi tentangnya, banyak di google." Jawab Andini santai.
"Eh …"
Ekspresi wajah Dhea datar saat dia mendengar perkataan Andini.
Handi muncul, lalu setelah itu Leo berdiri tegak.
Berjalan lebih dulu, diikuti oleh Handi.
Andini sekilas tadi hanya menganggukkan kepalanya saat dia bertatapan dengan Leo, tapi yang dia dapatkan pria itu justru acuh tak acuh.
Sepanjang perjalanan menuju pintu masuk Dhea terus menggerutu, " Tuh cowok sombong banget sih Mbak, kita uda ramah menyapa eh dicuekin."
"Dhe, jangan baper ah. Dia itu siapa? Kita siapa?"
"Cih … kan kita udah sering ketemu."