Perempuan itu akhirnya pergi, menyisakan Nada yang terisak di pelukan sang suami. Ibu, Ambu dan Lana pun jadi tak kuasa menahan kesedihan. Nada hanya sedang berusaha kuat, tapi sejujurnya ia sudah tidak sanggup.
Perkataan Julia yang menyebutkan kekurangannya adalah sesuatu pukulan untuk hatinya. Perempuan mana yang tak ingin memiliki anak bersama suami yang ia cintai. Sementara hingga kini, ia masih juga belum dikaruniai kelebihan tersebut. Seandainya saja Alan mau menjadikan Julia istri kedua, mungkin ia akan rela membagi suaminya dengan wanita yang lebih sempurna asalkan bisa membahagiakan lelaki yang teramat ia cintai itu.
Akan tetapi, segala kemungkinan itu terpatahkan, karena hatinya menolak keras untuk berbagi suami. Alan hanya untuknya, dan dia hanya untuk Alan.