Malamnya, Nada kembali mendapat teror dari nomor yang sama. Aldo. Ia mengirimkan video penyiksaan lagi. Wajah Ina disayat dengan pisau hingga mengeluarkan darah. Lalu ketika ia meletakkan pisau tepat di bagian perut Ina yang buncit, lelaki itu juga mendekatkan wajahnya pada perut, dan tersenyum ke arah kamera.
"Ini adalah anakku. Harusnya kamu yang kuhamili," ucapnya ke arah layar ponsel. Kemudian gambar menjadi gelap. Terdengar teriakan Ina membahana sebelum akhirnya video diakhiri.
Tangan Nada gemetar hebat. Ia sampai menjatuhkan ponsel di tempat tidur. Dua tangan langsung menutup telinga. Syok, perempuan itu meringkuk ketakutan. Alan segera menyusul ke dalam kamar. Ia tengah disibukkan dengan pekerjaan yang mendesak.