Alan mengangguk, senyumnya terukir di balik wajah tampan itu.
"Dari awal aja Aa' udah tahu kok kalau dia lagi bohong." Sorot matanya menatap sang istri sepintas, kemudian beralih lagi ke arah jalan.
"Kalau Aa' tahu, kenapa membiarkan?"
Alan tertawa kecil dibuatnya. Ia sampai menutup mulut dengan kepalan tangan. Nada ini terlalu lucu apa lugu?
"Aa' mau kasih pelajaran aja, Sayang. Kan dia jadi repot sendiri. Siapa suruh bohong."
"Kalau modus dia dibalik ini semua, apa Aa' juga tahu?"
Rasanya senyum itu terlalu mahal untuk merekah di bibirnya saat ini. Terlebih ketika berhubungan dengan perempuan itu. Nada sedikit merasa terancam. Modal Re cukup besar untuk bisa merebut Alan darinya.
Cantik, sudah pasti. Kegemarannya sama dengan Alan, olahraga. Ia bahkan tahu banyak tentang sang suami. Dekat dengan keluarga pria itu. Meski hanya sebatas kerabat jauh, tapi seolah hubungan keduanya plong saja tanpa hambatan. Orang tua seolah membiarkan saja mereka berdekatan.