Re menatap mamanya sebal. "Aku 'kan sekarang juga udah kerja Mama. Kurang apa lagi sih. Gajiku aja sebulan nyebut enam juta. Belum lagi bonus akhir tahun tiga puluh juta. Jasprod tengah tahun, tiga puluh juta. Bonus macam-macam, totalnya nyebut tiga puluh juta juga. Apa lagi yang kurang, Ma?"
Sekali lagi, Ratna menoyor dahi anaknya. "Kamu memang wajib bekerja, tapi mendapatkan suami seorang CEO itu suatu kebanggaan. Makanya, pacar-pacar kamu itu mama tolak semua, karena levelnya, gembel. Paham kamu?"
Kenapa harus bekerja kalau sudah memiliki suami yang luar biasa kaya? "Kalau sama Aa' ngapain juga aku mesti capek-capek kerja, Ma. Mending aku kaya Nada, diam di rumah, suami pulang udah wangi, udah enak dipandang."
