Alan mengangguk-angguk. Nada memberitahu kalau sedang di kantor. Ia telah bicara banyak dengan Kurniawan, lalu bersalaman dengan semua karyawan. Kemudian duduk bersama Cici, menunggu jam makan siang. Ia sudah mengantongi izin istimewa untuk membawa Cici keluar agak lama.
Sementara Alan, masih dengan tamunya yang tadi. Yani. Karena pembahasan sudah tidak lagi ada. Sehingga pria ini meminta izin melanjutkan pekerjaan terlebih dahulu. Tak lupa, Zydan diberi mandat khusus untuk menemani Yani di ruangan ini. Terserah jika hanya saling diam, lalu sama-sama melihat ponsel masing-masing. Seperti yang berlaku saat ini.
Alan begitu hanyut dalam pekerjaannya. Hingga lupa dengan waktu. Azan sudah terdengar, artinya ia harus segera ke masjid kantor, lalu istirahat siang. Saat akan berdiri, ia melihat dua orang itu masih duduk menunggu dengan tenang.