"Saya yang berdiri di depan ini bukan berarti adalah orang sempurna. Kita sama-sama belajar, ya. Ayo. Saling semangat untuk memberikan yang terbaik." Julia terlihat rendah hati juga.
"Baik, saya berusia dua puluh delapan tahun, saat ini bekerja di toko sendiri, dan nyambi masak-masak di sini. Background pendidikan, ITB Teknik Informatika. Tetapi malah nyungsep di sini. He he he." Julia kembali tersenyum, ia melihat empat wajah yang menatapnya beragam cara.
Ada yang terlalu berbinar, tak berhenti berkedip, hingga biasa saja seperti yang dilakukan Nada. Sesekali bahkan istri si Alan itu tak menatap ke arah Julia. Hatinya masih belum mampu berdamai dengan kelebihan yang dimiliki Julia.
"Mbak Julia udah nikah?" Sekar bertanya. Nampaknya mulai detik ini, dia akan menjadi fans garis keras Julia.
Perempuan itu twrsenyum. "Belum. Tapi mau … kalau udah ketemu yang pas."
