Fildza yang pada saat itu masih merasa kesakitan, berjalan perlahan ke ruangan nya. dia kemudian duduk di kursi dan mulai melepas sepatu nya. Fildza melihat bahwa sepertinya kakinya mulai sedikit terlihat bengkak. Fildza tidak menyangka bahwa sakit kakinya akan semakin memburuk. dia pikir mungkin akan mereda seiring berjalan nya waktu namun ternyata tidak sama sekali.
Lalu, terdengar suara seseorang mengetuk pintu ruangan nya. Fildza segera menyembunyikan kaki nya di bawah meja kerja nya dan menyuruh seseorang yang ada di balik pintu nya untuk masuk. Fildza terkejut karena ternyata yang datang adalah Kenzo.
Tanpa banyak bicara, Kenzo menghampiri Fildza lalu menarik kursi yang Fildza duduki sehingga menampakkan diri Fildza yang tampak tidak mengenakan alas kaki. Fildza pun merasa heran dengan apa yang di lakukan Kenzo kepada nya saat ini. Kenzo kemudian segera menunduk dan hendak mengangkat kaki Fildza yang saat itu sedang sakit. Fildza pun mulai panik.
" Apa yang kau lakukan? tung-tunggu dulu. ja-jangan jangan ,,, " ucap Fildza yang menyuruh Kenzo untuk tidak memegang kaki nya saat itu
Kenzo hanya melihat Fildza dan mulai mengangkat kaki Fildza dengan perlahan. lalu setelah itu Kenzo mulai menyemprot kaki Fildza dengan semprotan pereda nyeri otot pada pergelangan kaki Fildza. setelah itu Kenzo membalut kaki Fildza dengan kain perban yang dia bawa saat itu.
Fildza tidak percaya bahwa Kenzo melakukan hal tersebut kepada nya. dan dia juga heran bagaimana Kenzo mengetahui bahwa pergelangan kaki nya sedang sakit saat ini. Fildza terus saja memperhatikan apa yang di lakukan oleh Kenzo. kemudian Fildza mendengar Kenzo yang mulai berbicara seolah-olah sedang mengutuk seseorang.
" Stupid! " ucap Kenzo dalam bahasa inggris yang keluar begitu saja dari mulut nya.
" Ha? apa? apa kau bilang barusan? " tanya Fildza yang ingin mendengar dengan jelas apa yang baru saja di katakan oleh Kenzo.
Setelah Kenzo membalut kaki Fildza dengan perban, Kenzo pun kembali berdiri. lalu dengan tegas dia mengatakan kepada Fildza apa yang baru saja dia katakan saat itu.
" Yes, you are the stupidest woman I've ever known. " kata Kenzo lagi tepat di depan Fildza.
Fildza semakin bingung dengan maksud perkataan Kenzo kepadanya saat itu. apakah saat ini Kenzo tengah mengejek nya atau yang lain. Fildza sama sekali tidak mengerti.
" Apa maksud perkataan mu? apakah kau sedang mengejek ku? " tanya Fildza yang merasa tidak terima dengan apa yang di katakan oleh Kenzo
" Aku kesal padamu. bagaimana mungkin kau membiarkan kaki mu terluka seperti itu? bahkan kau tidak mencoba ke rumah sakit untuk memeriksa nya. " jawab Kenzo yang mulai kesal.
Kekesalan Kenzo pada Fildza karena dirinya sangat mempedulikan Fildza. Kenzo merasa bahwa Fildza seperti nya terlalu meremehkan diri nya. dan yang membuat Kenzo lebih kesal adalah mengapa suami Fildza yaitu Tito tidak memaksa Fildza untuk mengecek kaki nya yang terluka dan hanya membiarkan istrinya berkeliaran di kantor dengan kaki nya yang terluka.
Fildza terdiam setelah mendengar jawaban dari Kenzo. dia tidak mengerti mengapa Kenzo bisa sangat perhatian kepada dirinya. bahkan Fildza tanpa sadar mulai membandingkan Tito dengan Kenzo. padahal sudah jelas seharusnya tidak seperti itu.
" Ayo ku antar kau ke rumah sakit sekarang sebelum bertambah parah. " kata Kenzo yang mencoba membawa Fildza ke dokter.
" Tidak perlu. kau sudah membalut nya dengan sangat baik. besok juga sembuh. tidak perlu khawatir. " terang Fildza.
" Kau masih juga menolak? baiklah jika itu yang kau inginkan. " tegas Kenzo.
Kenzo kemudian mulai mengangkat Fildza dari tempat duduk nya. dengan tubuh nya yang tegap dan terlihat sangat kekar Kenzo menggendong Fildza dengan sangat mudahnya. Kenzo membawa Fildza dengan paksa untuk pergi ke dokter. Fildza sangat terkejut sehingga dia hanya bisa terdiam memandang wajah Kenzo yang terlihat begitu tampan. Kenzo mulai membawa Fildza keluar dari ruangan nya.
Fildza tersadar bahwa semua pasang mata tertuju pada nya dan juga Kenzo.
" Hei! tunggu! apa yang kau lakukan? cepat turunkan aku! " bisik Fildza kepada Kenzo.
" Jika kau tidak ingin malu, sebaiknya kau pejam kan kedua mata mu dan berpura-pura lah pingsan agar kau memiliki alasan jika nanti ada yang bertanya kepada mu. " ucap Kenzo sambil tersenyum melirik Fildza.
Fildza langsung saja mengikuti apa yang di katakan oleh Kenzo. karena dia tahu pasti jika dia kembali lagi semua orang akan memandang nya aneh bahkan dia akan di isu kan berpacaran dengan Kenzo.
Setelah sampai di mobil Kenzo, Fildza mulai membuka kedua matanya. Kenzo menyuruh Fildza untuk memakai sabuk pengaman nya karena dia akan segera berkendara. Fildza hanya mengangguk saja dan langsung memakainya. mereka segera pergi ke rumah sakit yang tidak jauh dari kantor nya. setelah sampai Fildza langsung menemui dokter dengan di dampingi oleh Kenzo.
Setelah pemeriksaan selesai, Fildza dan Kenzo bersama-sama menemui dokter di ruangan konsultasi. dokter yang memeriksa Fildza berkata bahwa kaki nya mulai membengkak karena sudah cukup lama di biarkan. untung saja segera di bawa ke dokter.
Hal itu membuat Fildza sedikit terkejut karena ternyata luka nya sudah cukup serius. Kenzo mendengarkan dengan cermat apa yang di katakan oleh dokter saat itu. kemudian dokter sempat memarahi Kenzo mengapa tidak memperhatikan Fildza padahal istrinya sedang mengalami kesakitan yang luar biasa. Kenzo dan Fildza sama-sama terkejut dengan apa yang di katakan oleh dokter itu.
Bahkan Kenzo sama sekali tidak bisa mengelak nya dan hanya bisa memandang ke arah Fildza saat itu. sementara Fildza yang saat itu ingin membantahnya, sempat di tahan tangan nya oleh Kenzo. setelah konsultasi selesai, Kenzo dan Fildza segera pergi. sebelumnya Kenzo mengambil obat Fildza terlebih dahulu sementara Fildza menunggu nya di ruang tunggu.
Fildza pikir saat itu Kenzo akan mengantar nya kembali ke kantor. tak di sangka ternyata Kenzo mengantar nya pulang ke rumah.
" Lho, bukankah ini bukan ke arah kantor? " tanya Fildza kepada Kenzo.
" Memang bukan. " jawab Kenzo dengan santai.
" Lalu mau kemana kita sekarang? " kata Fildza bertanya pada Kenzo.
" Aku akan mengantar mu pulang. " sahut Kenzo.
" Apa? pulang? " seru Fildza terkejut.
Fildza sama sekali tidak mengerti dengan Kenzo. mengapa dia begitu baik kepada dirinya. Fildza juga bertanya-tanya mengapa Kenzo sangat memperhatikan dirinya melebihi Tito saat ini. padahal bisa di bilang Kenzo hanyalah salah satu atasan nya di kantor. Fildza berpikir apakah mungkin Kenzo masih mengingat soal kejadian di Tiongkok ketika mereka tidur bersama.
" Apakah karena aku pernah tidur bersama dengan nya sehingga dia sangat baik seperti ini kepada ku? " ucap Fildza sambil menatap ke arah Kenzo yang sedang fokus menyetir kendaraannya.