Entah berapa kali Reya dibuat berganti baju dan akhhirnya trjaga karena sang suami yang akan pergi hari ini untuk bekerja jauh tak bisa mengontrol tangisnya, walau sudah tahu kalau anak dalam kandungan Reya begitu sensitif dengan suara orang menangis, hal itu tidak bisa menghentikan Galang untuk meratapi apa yang ada.
Hari ini menjadi hari yang berat untuk dirinya, bukan dirinya saja, tapi Reya dan anak dalam kandungan itu. Maid yang sudah keluarga Reya kirim telah tiba di sana, mendengarkan banyak ulasan dan pesan dari Galang sebagai kepala keluarga di sana. Galang benar-benar memohon pada wnaita paruh baya itu agar bisa menjaga istri dan calon anak mereka yang mungil itu, bahkan ia tak segan-segan menawarkan imbalan yang lebih baik dari sebelum agar bisa mendapatkan jaminan atas keselamatan dan keamann Reya di sini.