"Abang, sini deh!" seru Dara, ia terkejut mendapatkan satu notif dari kakanya yang baru saja beberapa hari lalu bercerita tentang kisah cinta yang membuatnya harus menelan ritual malam dengan begitu melelahkan.
Refan akan begitu kalau terbawa arus cemburu, untuk itu Dara harus berhati-hati bila menceritakan hal bahagia tentang suatu hubungan pada suaminya kalau tidak mau dia terkena imbas yang berlebihan.
"Apa?" Refan memburu, takut istrinya kenapa-kenapa.
Dara dengan cengiran setengah eledek itu ia tangkap, hampir saja Refan berbalik untuk menghindar kalau saja Dara tidak melarangnya pergi dan menyebut nama Reya, itu kabar yang mereka tunggu-tunggu akan keseriusan yang mungkin segera Reya cetuskan.
"Abang, kak Reya cerita kalau si Galang itu mau ketemu sama mama dan papa, menurut Abang gimana? Kak Reya cerita gini sama yang berpengalaman, contohnya Abang, menurut Abang apa aja yang harus dipersiapkan buat ketemu sama calon mertua, gitu?"