"Abang tumben nggak tunggu di mobil aja, malah ke luar jadi dilihatin anak kampus, hem?" tanya Dara, ia rapikan roknya sebelum duduk dan memasang sabuk pengaman.
Refan pandangi dari atas sampai bawah, ia tahu istrinya itu memiliki tubuh yang kecil hingga sangat indah bila memakai rok selutut dengan rumbai motif bunga dan jatuh itu, tapi entah kenapa sengatan di dirinya mudah sekali muncul meskipun hanya melihat Dara berjalan.
"Abang!" Dara mengeraskan suaranya.
Refan terhenyak, ia baru sadar kalau istrinya sedari tadi terus mengomel dan menggerakkan tangan di depan wajahnya, ia melamun hanya karena menilai diri Dara.
"Iya, sayang?" balasnya, ia gosok tengkuk yang mendadak gatal.
"Abang ngelamunin apa?" tanya Dara, ini lebih penting dari yang tadi.
"Ngelamunin kamu lah, siapa lagi? Kamu masuk dan lihat kamu pake rok ini bikin Abang kesetrum, Ra."